KLUB VS KOMUNITAS (MOBIL)
Apa bedanya Klub dengan Komunitas? Secara general pasti sangat luas. Tapi di sini kita akan bahas sedikit mengenai perbedaan klub dengan komunitas khususnya di kendaraan roda empat.
Kalian pun sering mendengar dan membaca tulisan Auto Community atau Auto Club. Lumrahnya, orang awam akan berpikiran hal itu sama saja. Tapi mungkin tidak untuk yang mengerti secara detail.
Tim kami telah menggali sedikit kepada beberapa nara sumber terkait perbedaan ini, di antaranya Idham Julana, seorang pakar hukum yang kerap terjun di tujuh atau delapan klub mobil (beliau pun tidak terlalu ingat persisnya berapa). Kemudian ada Gerry Immanuel, yang kini menjabat Gubernur FK3O (Forum Komunikasi Klub dan Komunitas Otomotif) Jawa Barat, dan Adoy Pranoto, mantan Pengda IMI DKI periode 2016-2018 di Biro Pengembangan Organisasi Roda 4, yang juga baru saja diangkat sebagai Wakil Ketua Umum W124 Mercedes Benz Boxer Club Indonesia.
Lalu seperti apa tanggapan dari para sedulur klub/komunitas mobil di Indonesia? “Sama-sama perkumpulan,” buka Idham kepada tim Jakarta Works. Berarti itu persamaannya, lantas perbedaannya? “Ada sebagian orang membedakan klub dengan komunitas di AD/ART (Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga), saya kira itu keliru,” lanjut salah satu Inisiator Indonesia Automotive Society (IAS) ini. “Bangunan hukumnya di Indonesia tetap disebut perkumpulan. Hanya ada yang berbadan hukum dan tidak. Legal Consequency-nya juga beda. Lalu penggunaan kedua istilah ini juga cenderung bebas tanpa aturan dan sudah tumpang tindih. Jadi dianggap tidak ada bedanya lagi.”
Memang, sejatinya klub dan komunitas sama-sama perkumpulan. Idham menambahkan, mungkin bedanya lebih kepada bentuk kegiatan. Kalau klub lebih fokus di aktivitas tertentu, seperti off-road, rally, dan balap mobil lainnya. Sementara komunitas lebih bebas. Kemudian menurut Gerry, perbedaan klub dengan komunitas terletak pada AD/ART, namun seiring berkembangnya zaman komunitas sekarang juga sudah ada yang dilengkapi dengan AD/ART. “Tapi kalau dari sisi IMI (Ikatan Motor Indonesia), semua sama,” terangnya.
Sementara itu Adoy Pranoto merincikan secara detail poin-poin perbedaan antara klub dengan komunitas. Menurutnya, klub mempunyai AD/ART dan ada struktur kepengurusan. Sedangkan komunitas tidak ada pengurus, hanya ada ketua koordinator atau sekjen saja. “Tapi banyak komunitas sekarang yang bersifat setengah klub, artinya di era saat ini yang menjamur adalah komunitas dengan atmosfir klub. Diberi judul komunitas agar terkesan membumi. Akan tetapi, tidak dipungkiri bahwa judul klub pada sebuah perkumpulan terkesan eksklusif, walaupun belum tentu demikian,” pungkas pria yang kini tergabung dalam 15 klub/komunitas mobil di Indonesia.
Jadi kesimpulannya, kalau dulu memang klub dan komunitas itu berbeda, bisa dari segi aturan maupun “cara main”. Tapi seiring berjalannya waktu dan perkembangan zaman, semua menjadi tidak beraturan. Intinya, baik klub ataupun komunitas sama-sama ingin menjunjung tinggi nilai solidaritas. Oke guys, perbedaan klub dengan komunitas ini juga bakal kita bahas di video bersama @teamgprs_id yang akan tayang sebentar lagi. Jangan lupa di follow instagram-nya dan subscribe channel Youtube Team GPRS Indonesia #gaspolremseperlunya